iklan banner

Cara Mengukur Resistansi atau Hambatan Listrik dengan VOM


Seluruh aktivitas dalam bidang elektronika tidak bisa lepas dari pengukuran, bahkan ini merupakan aktivitas yang paling penting. Pengukuran dilakukan dalam semua jenis rangkaian listrik. Besaran listrik yang paling penting untuk diukur adalah resistansi/ hambatan, tegangan, dan arus listrik. Ketiga besaran tersebut merupakan besaran paling mendasar dari suatu sistem elektronika. Untuk melakukan pengukuran ketiga besaran tersebut dapat dilakukan dengan sebuah alat yang sudah terintegrasi, yaitu Volt Ohm Miliammeter (VOM) atau juga disebut multitester. Operator tinggal menyesuaikan switch untuk memilih besaran yang akan diukur. VOM juga sudah tersedia dalam versi digital, selain versi analog yang menggunakan jarum penunjuk.

Dalam beberapa pengujian rangkaian elektronik, salah satu hal yang paling penting untuk dilakukan adalah pengukuran resistansi. Pengukuran resistansi dilakukan tidak hanya untuk mengetahui keakuratan nilai suatu resistor, memeriksa resistor berfungi atau tidak, tetapi juga dilakukan untuk beberapa tujuan lainnya. Mungkin diperlukan untuk mengukur resistansi suatu konduktor yang belum diketahui nilainya atau mungkin juga untuk memeriksa apakah di dalam rangkaian terjadi hubung singkat atau arus pendek dan rangkaian terbuka (short circuits and open circuits). Resistansi merupakan besaran yang berlawanan dengan arus listrik. Besarnya arus listrik yang mengalir pada suatu rangkaian elektronik bergantung dari besarnya resistansi dalam rangkaian tersebut.

Semua jenis VOM memiliki prinsip kerja yang sama dalam pengukuran resistansi, baik tipe analog maupun tipe digital. Prinsip dasarnya adalah VOM memberikan tegangan pada kedua probe yang akan menyebabkan arus listrik mengalir pada resistor yang sedang diukur. VOM analog baik digunakan untuk mengukur resistansi, tetapi perlu diperhatikan beberapa hal ketika menggunakannya. Poin pertama yang perlu diperhatikan adalah, bahwa VOM memberikan respons terhadap arus listrik yang mengalir melewati resistor yang diukur. Ketika arus yang mengalir kecil, artinya resistansi yang diukur besar, sehingga jarum penunjuk akan cenderung ke arah kiri. Tetapi jika arus arus yang mengalir besar atau resistansi yang diukur kecil, maka jarum penunjuk akan cenderung ke arah kanan.


Aspek lain yang perlu diperhatikan dalam menggunakan VOM analog untuk mengukur resistansi adalah jarum penunjuk harus "nol" sebelum melakukan pengukuran. Caranya dengan menghubungkan kedua probe sehingga ada hubungan pendek, dan kemudian menggunakan kontrol "nol" (panel kalibrasi) untuk mengatur penunjukan jarum ke angka nol. Setiap merubah range pengukuran, jarum penunjuk harus dikalibrasi ulang harus karena penunjukkan jarum dapat berubah dari satu range ke range yang berikutnya. Ohmmeter perlu di-“nol”-kan karena penyimpangan penuh pada jarum akan berubah-ubah sesuai dengan kondisi baterai di dalam VOM.


Berikut ini beberapa langkah untuk mengukur resistansi menggunakan VOM analog:
1. Sebelum melakukan pengukuran, perkirakan nilai resistansi komponen karena akan menentukan range omhmeter yang akan dipilih.
2. Masukkan probe ke soket nya, yang satu ke common (COM) dan satu lagi ke V/Ω.
3. Pilih range pengukuran resistansi dan sesuaikan dengan nilai perkiraan resistornya. Pemilihan range yang tepat akan berpengaruh pada ketelitian pembacaan nilai resistansi.
4. “Nol”-kan ohmmeter.
5. Selanjutnya bisa dilakukan pengukuran resistansi dari sebuah resistor. Jika diperlukan, bisa dilakukan perubahan range pengukuran, tetapi harus dikalibrasi ulang penunjukkan nol nya.
6. Matikan ohmmeter jika sudah selesai melakukan pengukuran resistansi. Biasakan merubah nilai range pengukuran ke skala paling besar, agar jika melakukan pengukuran lagi dan ternyata lupa belum mengatur range, tidak terjadi kerusakan ohmmeter.

Selanjutnya ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebagai langkah pencegahan terjadinya kerusakan pada VOM saat melakukan pengukuran resistansi, diantaranya:
1. Disarankan untuk mengukur resistansi komponen saat berada di luar rangkaian atau tidak dalam keadaan sudah dirangkai. Komponen lain yang berada di sekitar resistor dan sudah terhubung akan memberikan pengaruh terhadap hasil pembacaan nilai yang menjadi tidak akurat lagi.
2. Jika melakukan pengecekan suatu rangkaian, maka pastikan terlebih dahulu bahwa rangkaian tidak sedang menyala. Jika ada arus yang mengalir dalam rangkaian, maka jelas akan membuat hasil pembacaan nilai tidak akurat, dan jika arus atau tegangan terlalu besar, maka bisa merusak VOM.
3. Jika harus mengukur nilai resistansi komponen di dalam rangkaian, pastikan kapasitor dalam rangkaian juga dilepas, karena energi listrik yang tersimpan di dalam kapasitor dapat mengalirkan arus listrik sehingga mempengaruhi hasil pengukuran.
4. Ketika mengukur resistansi dalam rangkaian yang juga terhubung dengan dioda, nilai yang diukur akan berbeda jika probe dibalik, karena dioda hanya dapat mengalirkan arus listrik dalam satu arah.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel